Read more at http://lenterablogger.blogspot.com/2012/04/cara-buat-auto-read-more.html#jdBSQSIVISDqbFPD.99

Jumat, 30 November 2012

Resensei Novel : Aerial



A.    IDENTITAS BUKU
Judul Buku      : Aerial
Penulis             : Sitta Karina
Negara             : Indonesia
Bahasa             : Indonesia
Genre              : Adventure, Roman, Fantasi
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit    : 2009
Tebal               : 332 Halaman
No. ISBN        : 979 – 22 – 4311 – 1
                          978 – 22 – 4311 – 6

Aerial adalah satu dari sekian novel Sitta Karina yang bergenre fantasi, petualangan, dan tentu roman. Novel ini diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2009. Novel ini mengisahkan seorang putri cahaya, yang bernama Sadira, yang jatuh cinta dengan seorang pangeran kegelapan bernama Hassya. Negeri mereka sudah lama berperang untuk saling menginvasi daerah lawannya masing-masing. Namun saat Sadira bertemu dengan Hassya di Aerial, yaitu pulau melayang yang memisahkan negeri Sadira dan negeri Hassya, tidak dapat dipungkiri Hassya merasa tertarik dengan Sadira dan dengan bantuan Toireann, kakak Hassya, mereka berdua berjuang untuk mendamaikan kedua negara yang sedang berperang tersebut dan mendapatkan cintanya kembali.

B.     ISI BUKU
1.      Sinopsis
Sadira adalah putri dari Negeri Cahaya, negeri yang terus mendapatkan limpahan sinar matahari sepanjang masa. Dia pun di panggil Putri Matahari, lantaran kedudukannya sebagai putri sulung dari Raja Adhyasta dan Ratu Opal.
Hassya adalah seorang pangerang dari bangsa kegelapan atau negeri kegelapan. Negeri Kegelapan adalah negeri yang sangat jarang menikmati sinar matahari. Jika pun disinari, itu hanya seberkas cahaya karena ditutupi oleh awan-awan. Hassya merupakan putra kedua dari Raja Righ dan Ratu Isaura yang memiliki kebiasaan lebih memilih di barak dan berlatih pedang dibanding duduk diam di kelas untuk menerima pelajaran. Namun, Hassya bukanlah anak kandung dari raja Righ.
Toireann adalah putra pertama Raja Righ dan Ratu Darria. Namun Ratu Darria meninggal saat melahirkannya dan setelah lama raja membesarkan Toireann seorang diri, akhirnya dia menikahi Isaura. Toireann adalah salah satu orang kegelapan yang menentang adanya perang. Karena alasan mereka berperang sudah sangat tidak masuk akal, dan juga dia memiliki hubungan khusus dengan salah satu bangsawan Cahaya, yaitu Isla.
Saat usianya menginjak 17, Sadira nekat pergi ke Aerial di hari ulang tahunnya tersebut. Aerial adalah wilayah bebas, tidak dimiliki Negeri Cahaya dan Negeri Kegelapan, yang merupakan sebuah pulau yang melayang rendah di udara dan memisahkan kedua negeri tersebut. Saat Sadira menginjakkan kaki untuk kali pertamanya, Sadira sangat terkejut karena keindahan tanah Aerial. Aerial tidak semenakutkan orang-orang bicarakan, tidak ada hantu ataupun arwah-arwah, namun Aerial tetap menyimpan beberapa misteri lantaran tidak ada orang yang pernah menjelajahinya.
Saat Sadira berjalan-jalan, tidak sengaja dia melihat dua ekor kupu-kupu yang saling bertautan dan mengikutinya hingga ia tidak sengaja menemukan sebuah danau. Saat Sadira sedang menikmati keindahan danau tersebut, dia mendengar suara-suara keras. Sadira mengenali suara tersebut sebagai suara bangsa kegelapan—karena bangsa kegelapan terkenal sebagai bangsa barbar—dan  langsung bersembunyi di batu besar dekat danau. Sadira merasakan jantungnya berdegup kencang, lantaran takut ketahuan tempat persembunyiannya karena orang kegelapan yang dia tahu adalah sekumpulan monster.  Namun Sadira berhasil bersembunyi dan kembali ke Castrum Niveus—sebutan Istana Putih, Istana milik bangsa Cahaya.
Namun bukan Sadira jika dia tidak menyukai hal-hal yang dapat memicu adrenalin. Dia kembali lagi ke Aerial bersama Nenna, sahabatnya, karena Aerial adalah tempat yang sangat indah. Setelah dibujuk, Nenna akhirnya menerima ajakan Sadira dan pergi ke Aerial bersamanya. Namun ada hal yang diluar dugaan mereka. Kayu yang mereka jadikan jembatan patah dan Sadira jatuh ke jurang. Saat Sadira mengira dia akan mati begitu saja, tiba-tiba ada yang menarik tubuhnya dan menolong dirinya. Sadira diselamatkan oleh Hassya, sang pangeran kegelapan. Sadir tertegun karena bangsa kegelapan bukanlah monster yang selama ini dibicarakan. Mereka juga manusia, namun memiliki perbedaan warna kulit yang mencolok. Bangsa Cahaya memiliki kulit kecoklatan karena memiliki matahari yang terus bersinar, sedangkan Bangsa Kegelapan berkulit pucat karena negeri mereka jarang disinari matahari dan akan terbakar jika kulit mereka terkena sinarnya. Dan tanpa mereka sadari, Sadira sudah jatuh hati kepada Hassya, dan Hassya pun mencintai Sadira walau awalnya mereka saling bertengkar dan saling mencurigai.
Menurut ramalan kuno, apabila mereka bersatu maka kedua bangsa tersebut akan menghadapi kehancuran. Namun Hassya bertekad akan melawan apa pun yang menghalangi mereka dan mejadi pelindung bagi Sadira.
Untuk mencegah kehancuran tersebut, Antya, adik Sadira, dan Linc, si kuda terbang putih, berusaha memanggil penolong dari dunia lain—Laskar dan Sashika, pelajar SMU Surya Ilmu—dunia yang hutannya tidak seindah di negeri mereka serta dipenuhi bangunan pencakar langit.
Dunia yang akan mendukung cinta Sadira dan Hassya sepenuhnya.

2.      Kelebihan
Sitta sangat pintar dalam menjelaskan setiap detail dari negeri antah berantah ini. Sebuah imajinasi yang sangat indah dan disampaikan melalui kata-kata yang lugas, dan mudah dimengerti. Sebuah novel roman yang sarat akan petualangan.
3.      Kelemahan
Kelemahan dari novel ini adalah penggunaan kata-kata asing yang digunakan dalam pelafalan mantra dan beberapa istilah asing yang memiliki penjelasannya di belakang buku. Kata-kata dan istilah asing disini adalah penggunaan bahasa lain—bahasa negeri mereka—yang berbeda dengan bahasa Indonesia.

C.     Bahasa Buku
Pengarang menggunakan bahasa yang tidak baku, agar masyarakat luas yang menikmati novel ini dapat mengerti. Terdapat beberapa istilah yang menggunakan bahasa Inggris dan bahasa asing saat pengucapan mantra.

D.    Kesimpulan
Dari novel ini saya dapat menarik kesimpulan, bahwa kekurangan dan kesulitan yang diberi olah Tuhan, tidak menjadikan kita sebagai orang yang semakin jauh dari Tuhan. Seharusnya kita lebih dekat, karena dengan cobaan kita bisa mensyukuri yang ada, bukannya menjadi seorang yang serakah karena kekurangan. Dan jika memiliki kelebihan, seharusnya kita bisa menjadi manusia yang bersyukur, dan tidak tinggi hati. Sebagai contoh, tokoh Micchal dan Jedidah. Mereka adalah bangsa cahaya, yang memiliki segalanya. Sinar matahari melimpah di negaranya, tumbuhan tumbuh subur di tanah negerinya, namun mereka berdua ingin menguasai bangsa kegelapan dan bangsa cahaya. Namun pada akhirnya, mereka berdua tidak bisa menguasai kedua bangsa tersebut dan mati saat peperangan terjadi.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Catatan a_rahma Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review